ASAL USUL BAJU KOKO
ASAL - USUL BAJU KOKO
Meski tidak jarang memakainya, belum tentu
anda mengetahui sejarahnya. Yep, baju koko ialah pakaian yang tidak jarang*
dikenakan oleh pria muslim. Terutama, andai sedang beribadah, laksana mengaji,
shalat Jum'at, dan digunakan di hari khusus laksana Idul Fitri.
Tahukah anda asal-usul baju koko? Daripada
menebak-nebak, lebih baik baca di bawah ini!
ASAL BAJU KOKO
Baju koko berasal dari Asia Tengah. Ini
ialah baju tradisional masyarakat Tionghoa yang dikenal dengan nama tui khim.
Baju ini mulai dikenal di Indonesia tepatnya ketika pendatang Tionghoa
mendatangi Batavia. Pakaian ini dulunya menjadi identitas penduduk Tionghoa,
ketika mereka didatangkan VOC untuk membina Batavia.
Dikutip Chinese Indonesian Heritage Center,
baju tui khim ialah kemeja gaya Tionghoa tanpa kerah yang dipadukan dengan
celana komprang. Orang dengan kedudukan ekonomi lebih tinggi seringkali*
mengubah kancing kain dengan kancing berbahan logam mulia.
Di abad ke-19, pejabat yang ditunjuk oleh
pemerintah kolonial mempunyai jaket luar dengan kerah. Kerah ialah elemen khas
Eropa dan adalah simbol pangkat atau status. Terkadang, mereka pun memakai
aksesori kebarat-baratan laksana jam saku.
Pada masa tersebut, penduduk Tionghoa masih
menjadi budak kolonial. Namun, sesudah mereka merdeka dari dominasi Eropa,
mereka tidak lagi memakai baju koko. Pengaruh berpakaian yang diserahkan* dari
penduduk Tionghoa saat tersebut akhirnya diteruskan oleh masyarakat Indonesia
ruang belajar menengah ke bawah.
Berdasarkan penuturan Remy Sylado di
novelnya yang berjudul Novel Pangeran Diponegoro: Menuju Sosok Khilafah, baju berbahan
sutra putih mempunyai nama shi-jui. Karena yang memakai ialah engkoh-engkoh
(sebutan untuk lelaki Tiongkok yang lebih tua), maka baju ini dieja dalam
bahasa Indonesia menjadi baju koko. Lambat laun, baju ini pun dikenal dengan
istilah baju takwa.
Agama Islam sendiri menerima kebiasaan apapun dari manapun,
tergolong dalam teknik berpakaian, sekitar tidak berlawanan dengan ajarannya.
Salah satunya ialah mendukung faedah berpakaian sebagai penutup aurat. Dalam
urusan ini, tergolong baju koko maupun baju gamis. Sehingga Islam dapat
merangkul sekian banyak budaya, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip
ajarannya. Sehingga, telah menjadi urusan wajar andai kita melihat pria mulai
anak-anak sampai umur tua mengenakan gamis dalam kesehariannya
BACA JUGA : BAJU KOKO ALIFIA STORE
BACA JUGA : JENIS-JENIS BAJU KOKO
BACA JUGA : CARA MEMILIH BAJU KOKO YANG TEPAT
Comments
Post a Comment